Rabu, 28 April 2010

Besok, Baresi Sambangi Indonesia



Legenda Italia Franco Baresi besok, Kamis (29/4/2010), akan datang ke Indonesia. Mantan kapten Milan ini akan mengunjungi Jakarta dalam rangka meresmikan Milan Camp Junior Bali 2010.

"Baresi akan tiba di Jakarta Kamis besok pukul 3 sore dari Milan bersama salah satu ofisial AC Milan Francesco Ghizo," kata Ayu, Operation Manajer Asia Sports Development (ASD) saat dihubungi detiksport, Rabu ( 28/4/2010).

Ayu juga mengungkapkan bahwa Baresi yang kini merupakan duta AC Milan, akan menginap di hotel JW Marriot. Sedangkan kedatangan di bandara Sukarno Hatta, telah siap disambut oleh para Milanisti Indonesia.

Mulai Jumat (30/4/2010), Baresi di Jakarta sudah akan melakukan serangkaian kegiatan seperti konferensi pers. Sedangkan pada Sabtu (1/5/2010), Baresi akan membuka Milan Camp Junior Bali 2010 di lapangan D Senayan Jakarta.

Baresi sepanjang karirnya telah setia membela Rossoneri. Ia memulai debut di Milan pada 1977 hingga pensiun di Rossoneri pada 1997. Ia juga merupakan salah satu legenda Italia dan juga pernah menjadi kapten Azzurri di Piala Dunia 1994.

Senin, 26 April 2010

Luca Toni Menyerah ?

Kegagalan AS Roma memetik poin sempurna atas Sampdoria akhir pekan lalu mematahkan semangat striker Luca Toni dalam perburuan scudetto. Menyerahkah Toni?

AS Roma (71 poin) kini tertinggal dua angka dari Inter (73), yang kembali merebut capolista setelah menumbangkan Atalanta 3-1, akhir pekan lalu. Roma memang masih menyimpan peluang menyabet gelar juara. Tapi, Toni mengaku I Giallorossi akan sulit mewujudkan mimpinya setelah dipermalukan Sampdoria (1-2).

“Kekalahan ini sulit dipercaya. Kami sangat kecewa dan sedih,” lirih Toni.

Inter telah melompati kami dan sekarang mereka menjalani tiga partai sisa dengan mudah,” lanjut striker pinjaman Bayern Munich.

Di tiga partai sisa, I Giallorossi akan menghadapi Parma (1/5/2010), Cagliari (9/5/2010), dan Chievo Verona (16/5/2010). Striker 32 tahun berharap Roma bisa tampil maksimal di tiga laga tersebut.

“Kami harus menang di tiga partai sisa sambil berharap Inter kehilangan poin. Itu akan menyenangkan, tapi saya justru melihatnya tak akan terjadi seperti itu,” kata mantan bomber Fiorentina.

“Kami ingin merealisasikan mimpi ini, tapi sepertinya semua sudah sirna,” pungkas Toni, dikutip Goal, Senin (26/4/2010).
(khrisna)
Sumber: Okezone

Sabtu, 24 April 2010

Tersungkur, Roma tetap ke Final

Alexis Sanchez melepaskan diri dari kawalan Matteo Brighi/Foto: Reuters
AS Roma akhirnya merebut satu tiket sisa final Coppa Italia. Meskipun kalah 1-0 dari Udinese di leg kedua babak semifinal, Giallorossi tepat berhak melaju berkat keunggulan dua gol di pertemuan pembuka. Kamis (22/4/2010).

Claudio Ranieri nampaknya tidak terlalu ngotot mengejar hasil di pertandingan kali ini. Terbukti, dia hanya menurunkan sebagian besar pemain lapis dua saja. Berbanding terbalik dengan kubu tamu, tim besutan Poalo Marino yang terpuruk di Serie A sangat berharap bisa menggapai hasil maksimal tampil dengan kekuatan penuh.

Pertandingan sendiri berjalan alot sejak awal. Beberapa peluang mampu dihasilkan kedua tim, namun sayang belum ada yang bisa berbuah gol. Il Lupo sendiri nampak bermain cukup santai. Meskipun terus mendapat tekanan dari Il Zebratte mereka tetap bisa meredamnya di sektor belakang.

Gol kemenangan Udinese sendiri tercipta ketika duel memasuki menit ke-82. Berawal dari umpan panjang ke arah jantung pertahanan Roma, winger Alexis Sanchez lolos dari kawalan John Arne Riise menyambar bola dan melesakan sebuah sontekan keras ke gawang yang dikawal kiper Julio Sergio.

Keunggulan 1-0 itu menyulut lagi semangat para Udinese hampir redup. Mereka kembali gencar melancarkan serangan. Melihat kondisi itu Roma menjadi gugup, buktinya pada menit ke-82 bek Marco Casetti harus diusir keluar lapangan setelah menerima kartu kuning kedua.

Dengan sisa kekuatan yang ada Roma mencoba bertahan hingga detik-detik penghabisan. Mendapatkan gempuran hebat sampai waktu tambahan Daniele De Rossi dkk mampu mamaksakan pertandingan berakhir dengan skor 1-0 dan menjadikan kemenangan Udinese tidak berarti apa-apa.

Roma lolos dengan agregat 1-2. Sebuah final yang ideal, karena mereka akan berhadapn dengan tim yang juga menjadi seteru utama dalam perebutan Scudetto, Inter Milan.
(msy)
(Khrisna)
Sumber: Okezone

Jumat, 23 April 2010

Poster Jempol Totti Hiasi Markas Lazio



Para penggemar AS Roma melakukan aksi 'solidaritas' untuk kaptennya, Francesco Totti. Gambar Totti dengan gesture jempol menunjuk ke bawah untuk meledek klub sekotanya, Lazio, kini terpampang lebar di markas latihan Lazio di Formello.

Ya, fans Roma menjejerkan selebaran bergambar Totti dengan dua jempolnya itu. Seperti dilansir yahoosport, Sabtu 24 April 2010, aksi ini merupakan lanjutan aksi saling ejek kedua kesebelasan. Maklum saja, klub sekota Roma dan Lazio musim ini mengalami nasib yang berbeda 180 derajat.

Totti dan kawan-kawan menjadi kandidat terkuat peraih Scudetto musim 2009-2010. Sebaliknya Lazio terancam degradasi karena saat ini posisinya hanya dua tingkat dari zona merah.

Embrio tindakan ini sendiri berawal dalam derby della capitale pada 18 April 2010 lalu. Saat itu Roma yang bertindak sebagai tim tamu di Stadion Olimpico menekuk Lazio 2-1. Hasil itu menempatkan Giallorossi -julukan Roma- kembali sebagai pemimpin klasemen sementara.

Sebagai bentuk 'perayaan', Totti melayangkan dua jempol menunjuk ke bawah sebagai bentuk ledekan pada saudara sekotanya itu. Aksi ini memicu kemarahan dari kubu Lazio.

Pelatih Edy Reja bahkan meminta ayah dua anak itu dihukum skorsing 10 pertandingan. Namun, sesudah meminta maaf, Totti nyatanya hanya diberi sanksi denda.

(Khrisna)

Sumber: Vivanews

Batistuta Isyaratkan Kembali Ke Sepakbola

Gabriel Omar Batistuta


Masih ingat dengan Gabriel Batistuta?. Bagi pendukung Fiorentina dan AS Roma, sosok Batigol tentu sangat dikenal. Mantan striker haus gol ini sepertinya ingin kembali ke sepakbola namun bukan sebagai pelatih.

Memang belum ada tawaran resmi yang ditujukan kepada pemain berjuluk The Lion King ini terkait kembalinya ke sepakbola. Namun intensitasnya berkunjung ke Kota Florence, asal Fiorentina, menimbulkan banyak spekulasi termasuk menjadi pelatih.

"Jurnalis tidak menghubungi saya," canda Batistuta saat disinggung kemungkinannya melatih di Italia.

"Tapi saya datang ke sini paling tidak tiga kali dalam setahun," tambahnya seperti dilansir Channel4.

Pria berusia 41 tahun ini telah membela Fiorentina selama sembilan tahun. Namun karena tak kunjung memperoleh Scudetto, Batigol akhirnya hengkang ke AS Roma. Hasilnya, Roma akhirnya merengkuh gelar scudetto pada musim 2000-2001.

Setelah sempat berpetualang ke Liga Qatar dan Australia, kini ia telah kembali ke negara asalnya Argentina. Meski kini telah mengantongi lisensi melatih, namun Batigol selama ini lebih sibuk menghabiskan waktunya untuk bermain polo dan golf.

“Saya telah cukup beristirahat. Saya kebali ke Argentina setelah dua tahun di Australia. Saya telah mengambil kursus pelatih. Saya mengikuti sepakbola tapi hanya lewat TV atau datang ke stadion," lanjut mantan punggawa timnas Argentina ini.

"Sekarang saya merasa lebih dekat lagi dengan lapangan. Sebenarnya, jika saya kembali ke dunia sepakbola saya akan lebih memilih menjadi seorang direktur," tambah pemilik tendangan geledek ini.

Soal peluang timnas Argentina di Piala Dunia 2010 mendatang, Batigol sangat yakin tim besutan Diego Maradona akan menjadi kandidat kuat sebagai juara.

“La Seleccion punya seorang pelatih yang telah memenangkan banyak gelar dalam karirnya. Dia (Maradona) tahu bagaimana memindahkan mental juara kepada pemain," pungkas Batigol.

-Khrisna-
Sumber: Vivanews

selamat datang